Sunday, February 8, 2015

Contoh Kasus: Teh Botol Sosro


Masalah yang dihadapi pada awalnya adalah diprediksi akan gagalnya produk teh kemasan karena kebiasaan orang indonesia dalam minum teh adalah di pagi hari dan juga masih hangat - hangatnya. 

Akhirnya setelah ditemukan riset tersebut pemilik sosro tetap meluncurkan produknya, pada awalnya dengan cara menjual dan diseduh langsung di depan konsumen tetapi hal ini gagal karena pelanggan banyak yang pergi karena lama menunggu.

Karena gagal dan diketahui masalahnya maka penyeduhan dilakukan di pabrik dan teh dibawa dengan kendaraan, tetapi karena masih jeleknya jalan pada masa itu teh banyak yang tumpah dan perusahaan mengalami kerugian. 

Akhirnya perusahaan memutuskan untuk memasukan teh kedalam kemasan tepatnya botol lalu dijual pada kios - kios dan juga disediakan juga box berisi es agar teh menjadi dingin dikarenakan ditargetkan untuk yang ingin menghilangkan dahaga di cuaca yang panas.

Tetapi hal ini tidak langsung membuat perusahaan naik daun malah justru pada awalnya masyarakat menilai produk ini aneh dikarenakan kemasan botol dan juga disajikan dingin bukan panas seperti kebiasaan pada awalnya.

Perusahaan sosro tetapi tidak merubah apapun malah perusaaan terus mempromosikan produk mereka dan pada akhirnya para masyarakat mulai dapat menerima dan menikmati produk sosro ini. Apalagi setelah sosro memiliki slogan "apapun makanannya minumannya teh botol sosro" slogan ini sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan ini.

Selain itu perusaaan sosro juga terbilang unik pada kekakuan produk itu sendiri. Maksudnya adalah biasanya produk akan erubah sesuai dengan perubahan zaman dan tren tetapi teh botol sosro sama sekali tidak berubah tetapi masih saja ada tempat di hati masyarakat Indonesia.

Maka analisis dari kelompok kami perusahaan sosro pada awalnya melakukan riset bagaimana orang Indonesia menikmati teh lalu karena lamanya proses penyeduhan maka dilakukan disebelum dipasarkan atau dipabrik lalu karena sulitnya saat proses pengantaran maka dilakukan pengemasan pada produknya dan pada akhirnya mereka menjualnya dengan botol dan disajikan dingin yaitu berkebalikan dengan kebiasaan orang Indonesia. Walaupun begitu mereka tetap optimis dan meneruskan penjualan produk mereka dan sampai sekarang masih sama dan tetap laku di Indonesia.


No comments:

Post a Comment